Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, resmi menetapkan status siaga darurat bencana untuk 27 kabupaten dan kota di Jawa Barat. Penetapan ini tertuang dalam Surat Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 360/Kep.626-BPBD/2025.
Keputusan tersebut diambil berdasarkan hasil prediksi curah hujan dari BMKG yang menunjukkan potensi curah hujan tinggi hingga sangat tinggi di sebagian besar wilayah Jawa Barat. Kondisi ini berpotensi menimbulkan banjir, banjir bandang, tanah longsor, cuaca ekstrem, gelombang tinggi, hingga abrasi di beberapa daerah.
“Untuk mencegah dan menanggulangi dampak dari potensi bencana tersebut, Pemerintah Provinsi Jawa Barat memandang perlu menetapkan Status Siaga Darurat Bencana,” tertulis dalam SK yang ditandatangani Gubernur Dedi Mulyadi pada Minggu, 26 Oktober 2025.
Dasar Hukum dan Koordinasi Penanganan Bencana
Penetapan ini juga mempertimbangkan hasil Rapat Koordinasi Penanganan Darurat Bencana, sebagaimana tertuang dalam Berita Acara Nomor BA-753/TU.04/BPBD/2025 tertanggal 4 September 2025.
Status siaga darurat bencana berlaku sejak 15 September 2025 hingga 30 April 2026, mencakup 18 kabupaten dan 9 kota di Jawa Barat.
Daftar Daerah dengan Status Siaga Darurat
Kabupaten: Bandung, Bandung Barat, Bekasi, Bogor, Ciamis, Cianjur, Cirebon, Garut, Indramayu, Karawang, Kuningan, Majalengka, Pangandaran, Purwakarta, Subang, Sukabumi, Sumedang, dan Tasikmalaya.
Kota: Bandung, Banjar, Bekasi, Bogor, Cimahi, Cirebon, Depok, Sukabumi, dan Tasikmalaya.
Sumber Pembiayaan Penanganan Bencana
Pembiayaan penanganan selama masa siaga darurat bersumber dari APBD Provinsi Jawa Barat dan/atau sumber dana lain yang sah sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
“Pembiayaan penanganan Status Siaga Darurat Bencana bersumber dari APBD Provinsi Jawa Barat dan/atau sumber lain yang sah,” ujar Gubernur Dedi Mulyadi.
Himbauan dari Pemerintah Desa Panjalu
Menindaklanjuti kebijakan Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Pemerintah Desa Panjalu mengimbau seluruh warga Desa Panjalu untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana di musim hujan ini, terutama di daerah yang rawan banjir dan tanah longsor.
Kepala Desa Panjalu menegaskan pentingnya peran aktif masyarakat dalam menjaga lingkungan dan mencegah terjadinya bencana.
“Kami mengimbau seluruh warga Desa Panjalu untuk selalu waspada terhadap kondisi cuaca, menjaga kebersihan saluran air, serta segera melapor kepada perangkat desa atau petugas Linmas bila ada tanda-tanda bencana,” ujar Kepala Desa Panjalu.
Selain itu, Pemerintah Desa juga mengingatkan warga agar:
- Tidak membuang sampah ke sungai atau drainase.
- Aktif membersihkan lingkungan sekitar rumah.
- Menyimpan nomor darurat dan tetap berkoordinasi dengan aparat desa.
- Mengikuti informasi cuaca dari BMKG dan pengumuman resmi dari pemerintah desa.
- Membantu warga lain yang membutuhkan, terutama lansia dan anak-anak.
Gotong Royong untuk Kesiapsiagaan
Pemerintah Desa Panjalu mengajak seluruh masyarakat untuk meningkatkan semangat gotong royong dan kepedulian sosial dalam menghadapi musim hujan. Dengan kesiapsiagaan dan kebersamaan, risiko bencana dapat diminimalkan.
“Mari kita jaga keselamatan diri, keluarga, dan lingkungan. Dengan kewaspadaan dan kerjasama, Desa Panjalu akan lebih tangguh menghadapi bencana,” tutup Kepala Desa Panjalu.

