Pada 2024, data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa sebagian besar warga desa di Indonesia masih menggunakan cara yang tidak ramah lingkungan untuk mengelola sampah mereka. Sebanyak 69,84% membuang sampah ke lubang atau membakarnya, yang menyebabkan polusi udara dan pencemaran tanah serta air. Praktik ini berdampak buruk pada kesehatan masyarakat dan lingkungan.
Praktik Pengelolaan Sampah yang Masih Banyak Digunakan
Sebagian besar masyarakat desa masih mengelola sampah dengan cara tradisional, seperti pembakaran atau pembuangan ke lubang tanah. Meskipun mudah, cara ini berbahaya bagi kesehatan dan merusak lingkungan. Selain itu, kurangnya fasilitas dan edukasi membuat masyarakat tidak sepenuhnya sadar akan dampak jangka panjang dari kebiasaan ini.
Perkembangan Positif: Program Bank Sampah di Desa Panjalu
Namun, ada harapan. Di Dusun Ciater, Desa Panjalu, program bank sampah telah membantu warga memilah dan mendaur ulang sampah. Program ini mengurangi sampah yang dibuang sembarangan, sekaligus memberikan pendapatan tambahan bagi masyarakat dari penjualan sampah yang terpilah. Program ini juga mengedukasi warga tentang pentingnya pengelolaan sampah yang ramah lingkungan.
Keberhasilan program ini menunjukkan bahwa dengan pendekatan berbasis komunitas dan dukungan pemerintah, masyarakat dapat diberdayakan untuk mengelola sampah secara lebih efektif dan ramah lingkungan.
Solusi untuk Pengelolaan Sampah yang Lebih Baik
Untuk memperbaiki pengelolaan sampah di pedesaan, beberapa langkah penting harus dilakukan:
- Peningkatan Infrastruktur: Pemerintah perlu menyediakan fasilitas seperti tempat sampah terpisah dan layanan pengangkutan sampah.
- Edukasi Lingkungan: Program edukasi tentang daur ulang dan pengelolaan sampah yang ramah lingkungan harus dilaksanakan.
- Inisiatif Komunitas: Masyarakat dapat didorong untuk membuat bank sampah atau program komposting.
- Replikasi Program Sukses: Program seperti di Ciamis bisa dijadikan contoh di daerah lain.
Harapan untuk Masa Depan
Meskipun tantangan besar masih ada, program-program positif seperti bank sampah menunjukkan bahwa perubahan mungkin terjadi. Dengan kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta, Indonesia dapat memperbaiki pengelolaan sampah, menciptakan lingkungan yang lebih bersih, dan memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat desa.