Pemkab Ciamis Libatkan Kader Pembangunan Manusia Untuk Atasi Stunting

Pemerintah Kabupaten Ciamis melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa melibatkan para Kader Pembangunan Manusia (KPM) dalam upaya mempercepat penurunan angka stunting di wilayah desa. Langkah tersebut diambil untuk mendorong perbaikan kesehatan anak dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Kabupaten Ciamis.

Ada 258 Kader Pembangunan Manusia yang menghadiri kegiatan penguatan kapasitas yang dilaksanakan di Aula Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah pada 9 Oktober 2024.

Kegiatan tersebut dirancang dengan maksud untuk memberikan pemahaman yang lebih baik kepada KPM (Kader Pembangunan Manusia) mengenai peran dan tanggung jawab yang mereka emban dalam menangani isu stunting di masyarakat.

Dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting, menekankan bahwa koordinasi dan sinkronisasi program dalam semua tingkatan pemerintah untuk mencapai tujuan yang diharapkan.

Sekretaris Daerah Ciamis, Andang Firman Triyadi menyatakan pentingnya penguatan peran Kader Pembangunan Manusia dalam mewujudkan sumber daya manusia yang sehat, cerdas, dan produktif. Ia menerangkan bahwa upaya penurunan stunting harus dilakukan secara holistik, integratif, dan berkualitas, serta semua pihak mulai dari pemerintah pusat hingga desa.

Andang berharap setelah mengikuti kegiatan pelatihan ini para KPM dapat memahami tugas dan fungsi mereka dengan baik. Ia menjelaskan bahwa KPM harus dapat melakukan perannya dalam pendataan dan pemantauan kelompok sasaran dengan efektif agar dapat memberikan penangan yang baik bagi sasaran stunting desa.

Selain itu, Ape Ruswanda (Kadis PMD Ciamis) mengatakan bahwa kegiatan penguatan kapasitas ini bertujuan untuk membantu para Kader Pembangunan Manusia dalam perencanaan, pelaksaan, dan pengendalian program konvergensi stunting di tingkat desa. Hal tersebut dilakukan untuk memenuhi aksi ke-5 dari 8 aksi konvergensi percepatan penurunan stunting yang telah ditetapkan.

Pelatihan KPM ini dilaksanakan selama dua hari, dimana pada hari pertama diikuti oleh 131 orang dan hari kedua diikuti oleh 127 orang KPM. Keterlibatan KPM ini diharapkan menjadi solusi yang efektif untuk mencegah dan menurunkan angka stunting yang ada.

Program ini sekaligus menjadi bukti upaya pemerintah dalam meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan dan gizi anak.