Panjalu, 18 September 2025 – Puncak acara Upacara Adat Nyangku Panjalu 2025 resmi dimulai pagi ini di Desa Panjalu, Kecamatan Panjalu, Kabupaten Ciamis. Prosesi sakral yang berlangsung setiap bulan Maulid ini diawali dengan kirab pusaka peninggalan leluhur Panjalu, dilanjutkan dengan prosesi Ngarumat pusaka, yaitu pencucian pusaka secara tradisional yang menjadi inti dari upacara adat Nyangku.
Ribuan masyarakat tumpah ruah memadati kawasan sekitar Alun-alun Panjalu untuk menyaksikan jalannya ritual. Kehadiran masyarakat tidak hanya dari Panjalu, tetapi juga dari berbagai daerah di Ciamis, Tasikmalaya, Bandung, hingga luar Jawa. Hal ini menunjukkan bahwa tradisi Nyangku Panjalu telah menjadi magnet budaya yang semakin dikenal luas.
Upacara adat ini tidak hanya menjadi simbol penghormatan kepada leluhur, tetapi juga wujud syukur masyarakat Panjalu atas keberkahan hidup. Pusaka yang dirawat dalam prosesi Nyangku diyakini sebagai peninggalan tokoh besar Panjalu yang memiliki nilai historis dan spiritual tinggi. Melalui tradisi ini, masyarakat berharap warisan budaya dan nilai-nilai luhur dari para pendahulu tetap lestari dari generasi ke generasi.
Selain bernilai spiritual, Nyangku Panjalu 2025 juga berdampak positif terhadap sektor pariwisata dan ekonomi lokal. Banyak pelaku usaha kecil, pedagang, serta penggiat wisata di Panjalu yang merasakan manfaat dari ramainya pengunjung. Tak heran jika Nyangku kini masuk dalam kalender wisata budaya Kabupaten Ciamis yang dinantikan wisatawan setiap tahun.
Dengan prosesi yang penuh khidmat dan nuansa kebersamaan, Upacara Adat Nyangku Panjalu 2025 bukan hanya menjadi peristiwa budaya, tetapi juga momentum memperkuat jati diri masyarakat Panjalu. Tradisi ini membuktikan bahwa kearifan lokal tetap hidup dan relevan di tengah perkembangan zaman.
