Panjalu, 22 Agustus 2025 – Memasuki musim hujan, masyarakat Desa Panjalu diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi tanah longsor. Kondisi geografis Panjalu yang dikelilingi perbukitan membuat wilayah ini memiliki kerentanan terhadap bencana longsor, terutama saat curah hujan tinggi.
Kenali Tanda-Tanda Awal Longsor
Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, warga diharapkan memperhatikan beberapa tanda awal tanah yang berpotensi longsor, seperti:
- Munculnya retakan pada tanah atau jalan.
- Pohon miring atau bergeser dari posisi semula.
- Aliran air tidak wajar yang keluar dari tebing atau lereng.
- Terdengar suara gemeretak dari tanah maupun bebatuan.
Jika tanda-tanda tersebut terlihat, segera lakukan langkah pencegahan dan hubungi pihak terkait.
Cara Mencegah dan Mengurangi Risiko Longsor
Pemerintah Desa Panjalu mengajak warga untuk bersama-sama melakukan langkah sederhana dalam mencegah longsor, di antaranya:
- Menjaga vegetasi lereng – hindari penebangan pohon sembarangan, karena akar pohon berfungsi menahan tanah.
- Membuat saluran air yang baik agar air hujan tidak menggenang di satu titik.
- Tidak mendirikan bangunan di tepi tebing curam.
- Segera mengungsi ke tempat aman jika ada tanda-tanda longsor.
Segera Laporkan!
Pemerintah Desa Panjalu meminta masyarakat untuk aktif melaporkan jika terdapat lokasi yang terlihat rawan longsor, misalnya tanah yang retak, tebing yang rapuh, atau aliran air yang tidak normal. Laporan dapat disampaikan melalui:
- RT/RW setempat
- Pemerintah Desa Panjalu
Keselamatan Bersama
Kepala Desa Panjalu menegaskan bahwa kewaspadaan masyarakat sangat penting untuk meminimalisir risiko bencana.
“Dengan menjaga lingkungan dan saling mengingatkan, kita dapat melindungi diri, keluarga, dan seluruh warga Panjalu dari ancaman longsor,” ujarnya.
