Desa Panjalu, yang berada di Kecamatan Panjalu, Kabupaten Ciamis, bukan sekadar sebuah wilayah administratif—ia adalah warisan sejarah dan kekayaan alam yang menawarkan pengalaman wisata yang penuh makna. Berada di kaki Gunung Sawal dengan udara yang sejuk dan panorama yang memesona, Panjalu tumbuh sebagai destinasi wisata yang memadukan nilai religi, sejarah, dan keindahan alam.
Situ Lengkong: Danau Bersejarah yang Memikat Hati
Objek wisata utama Desa Panjalu adalah Situ Lengkong, sebuah danau alami seluas hampir 58 hektare yang dikelilingi hutan lindung dan pepohonan rindang. Airnya yang tenang dan suasana yang damai menjadikan tempat ini sangat cocok untuk bersantai, berperahu, atau menikmati suasana alam bersama keluarga.
Di tengah danau terdapat Nusa Gede, sebuah pulau kecil yang menjadi lokasi penting dalam sejarah Kerajaan Panjalu. Di sinilah terdapat makam Prabu Hariang Kancana, raja Panjalu yang dihormati, dan setiap tahunnya menjadi tujuan ziarah ribuan orang dari berbagai daerah.
Nyangku: Tradisi Ziarah yang Menjadi Simbol Warisan Leluhur
Salah satu kekayaan budaya yang masih aktif dijaga masyarakat Panjalu adalah tradisi Nyangku. Kegiatan ini merupakan ritual membersihkan dan mengarak pusaka peninggalan raja Panjalu sebagai bentuk penghormatan terhadap leluhur. Tradisi ini dilaksanakan menjelang Maulid Nabi Muhammad SAW dan menjadi daya tarik wisata budaya yang unik.
Menjaga Kearifan Lokal di Tengah Perubahan Zaman
Seiring waktu, beberapa bentuk kesenian tradisional seperti ronggeng gunung dan wayang golek mulai jarang ditampilkan. Namun demikian, semangat masyarakat Panjalu dalam menjaga nilai-nilai gotong royong, religiusitas, dan keramahan masih menjadi kekuatan utama desa ini.
Karang Taruna, lembaga pendidikan, dan tokoh masyarakat mulai menginisiasi berbagai kegiatan yang bertujuan untuk merekam, mengenalkan, dan melestarikan kembali tradisi lokal, meskipun masih dalam tahap bertahap.
Akses Mudah dan Fasilitas Pendukung Wisata
Panjalu dapat diakses dengan mudah dari Kota Ciamis, Tasikmalaya, maupun Kota Banjar. Infrastruktur jalan menuju desa sudah baik, dan tersedia fasilitas seperti area parkir, warung makan, tempat ibadah, serta penginapan warga (homestay) yang siap menyambut para pengunjung.